Telapak tangan Kiki berjalan merabah, dari lengan hingga sampai di telapak tangan Jamal, lalu meremasnya lembut. Kemudian gadis remaja itu mendekatkan wajahnya di telinga Jamal seraya berisik, "emang lu nggak mau ngulangin kejadian waktu di toilet?"
Meski sebenarnya tawaran Kiki sangat menggoda bagi lelaki normal, namun sayang Jamal sama sekali tidak tertarik. Remaja itu sedang tidak ada mood untuk berkencan dengan seorang cewek. Lagi pula ia sudah pernah mencoba dan merasakan dengan cewek bernama Kiki. Selain itu ia punya prinsip; Jamal tidak mungkin melakukan kedua kali dengan cewek yang sama.
"Sorry, gue nggak selera," cuek Jamal. Remaja itu menekan nada suaranya agar tidak terdengar oleh teman yang lainnya.
Sorot matanya menatap lurus ke arah Rio yang baru saja duduk di meja yang jaraknya tidak jauh dari ia duduk. Seperti biasa ada Heru dan yang lainnya bersama Rio.