"Apa lu kemakan sama omongan gue? Denger ya Mal, mau ukuran punya lu nanti segede pohon kelapa, nggak akan ngefek sama gue. Gue nggak doyan batangan. Lagian nih ya gue kasih tau, belum tentu juga itu bagus buat lu. Yang alami itu lebih baik. Syukuri apa yang lu punya. Belum tentu juga yang menurut lu bagus, bakal baik buat elu."
Rio menjedah kalimatnya, ia mengehela napas sebelum akhirnya melanjutkan. "Sory deh, kalo lu kesingung sama omongan gue. Sebenarnya punya lu nggak kecil-kecil amat kok. Kayaknya rata-rata ukuran orang-orang kita yah emang segitu. Gue ngomong punya lu kecil karena... em... sory, punya gue emang lebih gede dari punya lu. Mungkin punya gue aja yang ukurannya di atas rata-rata. Jadi lu nggak perlu minder."
Rio kembali menjedah kalimatnya, kemudian ia menuangkan air dari botol kedalam gelas, lalu berjalan mendekati Jamal. Semantara Jamal hanya terdiam. Remaja itu tertegun mendengar kata-kata Rio barusan.