"Dia tidak mati, jadi kalian tidak boleh menangkapku!" Melihat Lu Sheng masih hidup dan dalam keadaan baik-baik saja, Mak Liu pun mulai bergegas membela diri.
Mak Liu ingin melepaskan diri dari tangan pengawal, tetapi mereka tetap mencengkram tangannya dengan erat.
"Meskipun korban tidak meninggal, tetapi berdasarkan hukum negara Xuanyue, siapa pun yang berusaha menyakiti ataupun membunuh seseorang yang tidak bersalah, maka itu tetap akan dihitung sebagai kejahatan keji dan pelakunya harus dihukum."
Suara yang dingin tiba-tiba terdengar, membuat orang-orang yang ada di sana pun langsung menyadari bahwa ternyata ada seorang pria muda tampan yang berpakaian putih berdiri di tengah kerumunan juga.
Lu Sheng diam-diam melirik dari belakang ibu-ibu yang melindunginya dan mengarahkan pandangan kepada pria yang berbicara itu. Tatapan pria itu terhadap Mak Liu tampak berwibawa, ekspresinya sangat dingin.
Mendapatkan isyarat dari tatapan Chu Sihan, polisi Wang pun melambaikan tangannya sambil memberikan perintah kepada pengawal, "Bawa mereka pergi!"
"Tidak! Tidak! Dia tidak mati, kalian tidak boleh menangkapku!" Ekspresi Mak Liu yang awalnya masih terlihat senang, dalam sekejap kembali menjadi ketakutan.
"Mama, Mama!"
Lu Jiang dan Lu Xin yang masih kecil berteriak. Melihat ada orang yang menangkap ibunya, mereka pun merasa takut dan khawatir.
Seketika itu juga, Lu Dahua langsung menangkap satu anak-anaknya, tidak membiarkan mereka mendekati Mak Liu. Namun, tatapannya terus melekat kepada Lu Sheng. Ada sorot kebahagiaan di matanya.
'Untung saja! Untung saja!'
'Lima ratus tael-ku aman, masih ada kesempatan.'
Setelah melihat Mak Liu dan Lu Jing dibawa pergi, Lu Sheng pun segera menghapus air matanya dan mengatakan terima kasih kepada semua orang dengan malu-malu.
Para penduduk desa menghiburnya dan mengatakan jika ada perubahan pada kasus tersebut, mereka bersedia menjadi saksi untuk melindungi Li Sheng. Setelah itu, mereka pun mulai bubar.
Chu Sihan memandang Lu Sheng tajam, seolah sedang mengintrogasi. Ia melihat gadis yang sebelumnya terlihat lemah dan kasihan itu kini tersenyum kepadanya sambil menampilkan sebaris gigi putih dengan mata yang perah.
"..." Chu Sihan terdiam.
'Ekspresi wajah gadis kecil ini, kenapa bisa berubah dalam waktu yang sangat cepat…'
Sementara itu, Chu Yun diam-diam kagum kepada Chu Sihan.
"Xiaosheng, untung saja tidak terjadi apa-apa kepadamu!"
Lu Dahua melepaskan Lu Jiang dan Lu Xin yang masih menangis. Kemudian dengan senyuman lebar, ia menghampiri Lu Sheng. "Cepat bersihkan dirimu, nanti Papa akan membawamu ke rumah keluarga Chu."
Sebelumnya, suasana hati Lu Sheng masih bagus. Namun setelah melihat Lu Dahua dan mendengar kata-kata pria itu, wajahnya pun segera menggelap.
Lu Sheng tidak menghiraukan Lu Dahua, ia justru membalikkan badan dan melihat ke arah Chu Sihan dan Chu Yun. Setelah itu, ia menganggukkan kepala sebagai sapaan, kemudian berjalan melewati Lu Dahua dan masuk ke rumah.
Melihat itu, ekspresi Chu Sihan dan Chu Yun jadi sedikit rumit. Apalagi saat mereka mendengar Lu Dahua ingin membawa Lu Sheng ke rumah keluarga Chu.
Lu Dahua tersenyum sopan kepada mereka berdua, lalu ia pun ikut masuk ke rumahnya.
Setelah berjalan keluar dari desa Liuyue, akhirnya Chu Yun tidak bisa menahan diri dan bertanya, "Saya benar-benar tidak menyangka, pengemis itu ternyata adalah gadis yang ditakdirkan untuk Tuan berdasarkan ramalan dari Peramal Kerajaan?!"
"Sepertinya peramal itu memang tidak bisa dipercaya. Orang hebat dan tampan seperti Tuan, mana mungkin harus menikahi gadis yang lusuh seperti itu?"
Mendengar perkataan Chu Yun, Chu Sihan hanya diam. Ia duduk di atas kuda, dengan tenang menatap pemandangan di depan matanya. Namun, di dalam otaknya, ia pun sebenarnya sibuk memikirkan hal itu.
Berdasarkan informasi yang didapatkan Chu Sihan dari kepala desa dan istrinya, sifat gadis itu sangat baik, malu-malu, tidak suka bicara, dan tidak berani mendekati orang yang tidak pernah dilihatnya.
Meskipun Chu Sihan hanya pernah bertemu dengan gadis itu sebanyak dua kali, dan tidak banyak berinteraksi dengannya, tetapi dari firasatnya, sifat gadis itu berbeda dengan yang dideskripsikan oleh kepala desa dan orang lainnya.
Chu Sihan berpikir tentang alasan Lu Sheng yang masih hidup tidak segera pulang ke rumah, tetapi justru muncul di jalanan desa dulu.
Selain itu, di rumah keluarga Lu juga baru saja terjadi insiden besar dan penduduk desa bahkan berkumpul di sana, tetapi kenapa Lu Sheng juga tidak muncul meskipun ada di dalam desa?
Kenapa Lu Sheng baru muncul setelah adik tirinya mengatakan semua kebenaran dan polisi Wang menangkap ibu serta adik tirinya?
Berbagai pertanyaan pun muncul dalam benak Chu Sihan.
Sebelumnya, pria itu tidak sempat memerhatikan banyak hal. Namun sekarang, setelah dipikirkan kembali, Chu Sigan berasumsi bahwa sepertinya semua langkah itu sudah perhitungan oleh Lu Sheng.
'Semua hal ini benar-benar sudah diperhitungkan oleh gadis itu atau hanyalah sebuah kebetulan?'
Chu Sihan menyipitkan kedua matanya. Tiba-tiba, pria itu menyadari sesuatu. Ia merasa bahwa dirinya biasanya sangat mahir membaca isi hati seseorang, namun ia tidak bisa membaca apa yang dipikirkan oleh Lu Sheng. Padahal, gadis itu hanya berusia enam belas tahun!