Lu Sheng yang asli buta huruf. Hal itu membuat Lu Ran pun berpikir bahwa Lu Sheng yang ada di depannya saat ini juga tidak bisa membaca.
Lu Ran melihat, pada amplop yang diberikan oleh Duan Zhen tertulis nama ayahnya, Lu Dahua. Pria itu pun berpikir jika mungkin surat itu untuk ayahnya.
Setelah berpikir beberapa saat, Lu Ran akhirnya membuka amplop itu dan kemudian membaca isi suratnya.
Ternyata, surat itu ditulis oleh Mak Liu. Intinya sangat sederhana, ia ingin Lu Dahua mencarikan pengacara untuk dirinya dan Lu Ning.
Selain itu, Mak Liu juga mengatakan kalau Lu Dahua tidak mencarikan mereka pengacara, maka ia akan membongkar sesuatu yang pernah dilakukannya di masa lalu dan membiarkan Lu Dahua ikut masuk ke penjara.
Melihat kata-kata Mak Liu, Lu Ran berpikir jika wanita itu sepertinya ingin mati bersama-sama dengan ayahnya.
Hanya saja… isi surat itu membuat Lu Ran penasaran.
'Memangnya, sesuatu seperti apa yang pernah dilakukan Papa sampai bisa masuk penjara? Dan kenapa buktinya ada di tangan Mak Liu?'
Saat sedang tenggelam dalam pikirannya, Lu Ran mendengar suara Lu Sheng.
"Surat dari siapa?" Walaupun Lu Sheng sebenarnya sudah bisa menebak, tapi ia tetap bertanya.
Lu Ran melihat ke arah Lu Jiang dan Lu Xin, lalu berkata kepada Lu Sheng, "Liu Qian."
Lu Jiang dan Lu Xin tidak tahu nama asli Mak Liu sehingga mereka juga menunjukkan reaksi apa pun ketika mendengar nama itu.
Alis Lu Sheng naik. "Apa isinya?"
"Dia ingin Papa mencarikan pengacara. Dia juga bilang, kalau Papa tidak melakukannya, maka dia akan membongkar sesuatu yang pernah dilakukan Papa."
"Oh..." Lu Sheng membalas dengan singkat.
"Setelah semua yang dilakukannya, dia masih berharap bisa keluar? Mimpi!" Lu Ran sedikit emosi dan ingin merobek surat itu.
"Tunggu!"
Melihat tindakan Lu Ran, Lu Sheng pun segera menghalanginya, "Nanti, berikan surat itu kepada Papa."
"Kenapa?" Lu Ran tidak mengerti, "Dia adalah orang yang ingin membunuhmu, apakah kamu tidak membencinya?"
"Tentu saja benci," Lu Sheng tersenyum, "Tetapi, masih ada hutang yang belum dia bayar."
Lu Ran tidak mengerti apa yang dimaksud dan dipikirkan oleh Lu Sheng, tetapi ia tetap masukkan kembali surat itu ke dalam amplop tanpa merusaknya.
Setelah selesai dengan surat yang ditujukan kepada Lu Dahua itu, Lu Ran dan Lu Sheng pun bersiap untuk makan.
Melihat dua piring lauk di atas meja, Lu Sheng langsung meletakkan sumpitnya di atas meja, ada keraguan di matanya.
Ada dua piring lauk di sana. Satunya berisi tumis sayur liar yang sedikit pahit, satunya lagi sup sayur liar yang tak ada rasanya.
Lu Sheng ingat di dalam gelang ruangnya terdapat banyak makanan enak, tetapi ia tidak bisa mengeluarkannya begitu saja.
Beberapa saat setelah itu, Lu Sheng melihat ke halaman rumah mereka. Tempat itu cukup luas, mungkin bisa dijadikan kebun sayur.
Lu Sheng pun berpikir, sebelum ia bekerja untuk mendapatkan uang, ia harus bisa memberi makan diri sendiri dulu.
Saat Lu Dahua pulang, Lu Ran segera menyerahkan surat dari Mak Liu kepadanya. Ketika ayahnya itu melihat isi surat, ekspresi wajahnya pun berubah menjadi buruk.
Pada malam harinya, Lu Sheng sengaja melepaskan roh Mak He keluar dan membiarkan arwah itu masuk ke kamar Lu Dahua.
Keesokan harinya, gosip tentang rumah keluarga Lu yang dihantui sekali lagi menyebar di seluruh desa Liuyue.
Ketika Lu Sheng melihat Lu Dahua, ia menyadari bahwa jiwa pria itu sepertinya kurang sadar, tatapannya kosong.
Lu Sheng mengaitkan sudut bibirnya, sambil berpura-pura khawatir ia bertanya, "Papa, kamu kenapa?"
Lu Dahua mandang Lu Sheng dan tiba-tiba teringat dengan apa yang dikatakan oleh putrinya itu. Kemudian, ia juga teringat kepada Mak He yang ditemuinya semalam. Napasnya pun mulai sesak.
"Aku… Aku keluar dulu!" Lu Dahua mengeluarkan dompet dan meletakkannya di tangan Lu Sheng, "Di dalam ada dua puluh tael perak, kamu ambil saja."
Melihat Lu Dahua pergi dengan panik, wajah Lu Sheng yang tadinya masih khawatir pun segera tampak membaik. Dengan tatapan tenang, ia memandangi dompet yang di tangannya.
Tidak lama kemudian, kabar Lu Dahua menyerahkan diri kepada polisi pun terdengar di telinga Lu Sheng dan Lu Ran.
Kebenaran tentang Lu Dahua yang bekerja sama dengan Mak Liu untuk meracuni Mak He pun menyebar di seluruh desa Liuyue dan membuat seluruh penduduk terkejut.
Lu Ran yang baru mengetahui hal itu juga sangat terkejut hingga terdiam di tempat. Selama ini, ia mengira bahwa ibunya meninggal karena sakit. Pria itu tidak pernah menduga bahwa ibunya telah dibunuh oleh ayah kandungnya sendiri dan orang yang sekarang menjadi ibu tirinya!
Sepanjang hari itu, Lu Ran tidak keluar dari kamarnya dan Lu Sheng juga tidak mengganggunya. Kadang, seseorang memang membutuhkan waktu untuk memahami sesuatu.
Lu Jiang dan Lu Xin tidak tahu apa yang terjadi. Mereka hanya mendengar Lu Sheng menyuruh keduanya membantu mencabut rumput dan mereka pun mulai bekerja tanpa mengeluh.
***
Pada waktu yang sama di rumah keluarga Chu.
"Aku tidak menyangka, kehidupan gadis itu ternyata begitu pahit," Chu Yun mengatakan hal itu dengan penuh belas kasihan.
Setelah Chu Sihan pulang ke rumah, ia mengatakan bahwa ada sesuatu yang mencurigakan terkait Lu Sheng. Maka dari itu, ia mengutus Chu Yun untuk menginterogasi gadis itu.
Siapa sangka, yang didapatkan Chu Yun sama seperti yang dikatakan kepala desa sebelumnya. Ia tidak mendapatkan informasi baru.
Tidak mendapatkan informasi tentang Lu Sheng, Chu Yun justru secara tidak sengaja mendengar bahwa Lu Dahua bekerja sama dengan Mak Liu untuk membunuh Mak He.