"Ka… Kamu membunuh Xiaosheng?" Nada suara Lu Dahua yang tinggi membangunkan orang-orang yang terkejut dengan kenyataan tersebut.
Tatapan mereka terhadap Mak Liu pun berubah, ada yang marah, ada yang takut.
"Betapa malangnya Lu Sheng. Gadis itu sangat baiknya, setiap kali disuruh dia tidak pernah menolak, juga tidak pernah mengeluh."
"Iya, 'kan? Anak sebaik itu, dia pun tega membunuhnya? Memang tidak memiliki hati!"
"Aku tebak ya. Jangan-jangan, mantan suaminya itu pun mati dibunuh olehnya!"
***
Seketika itu, tatapan seluruh penduduk desa yang ada di sana pun mengarah kepada Mak Liu dan membicarakannya.
Mak Liu hanya bisa terdiam. Ia jatuh dan terduduk di tanah, tidak dapat mengatakan apa pun, tatapan matanya kosong.
"Tebakan Tuan memang benar, Nyonya itulah pembunuhnya!" Chu Yun mengatakan hal itu dengan nada penuh emosi. Ia menatap ke arah Chu Sihan dengan kagum.
Selama ini, orang yang dicurigai oleh Chu Sihan memang tidak pernah meleset sama sekali.
Chu Sihan menatap dingin ke arah Mak Liu, dengan nada pelan ia pun memerintah Chu Yun, "Chu Yun, kamu pergilah ke belakang pegunungan untuk mencari polisi Wang, katakan padanya kalau pembunuhnya sudah ditemukan."
"Baik!"
Lu Sheng yang berdiri di samping mereka pun diam-diam mengikuti Chu Yun ke pegunungan belakang melalui jalan yang lain.
Ketika Lu Sheng berjalan menuju tempat yang sepi, ia pun lepaskan kertas hu kuning transparannya dan duduk santai di belakang pegunungan.
Lu Sheng sedang menunggu. Saat gadis itu mendengar suara langkah kaki yang mendekat, ia pun berdiri dan dengan pelan berjalan menuju desa.
Chu Yun yang ikut turun bersama polisi Wang melihat punggung Lu Sheng dan ia merasa sepertinya familier dengan gadis itu. Namun karena ia sedang sibuk dan akan menangkap pembunuh, ia pun tidak begitu memikirkannya.
Chu Yun segera membawa polisi Wang dan para pengawalnya berjalan melewati Lu Sheng dengan tergesa-gesa.
"..." Melihat itu, Lu Sheng pun terdiam.
'Kenapa tidak ada yang memerhatikan aku?'
Padahal, Lu Sheng sudah berpenampilan begitu lusuh. 'Apa seharusnya mereka tidak perlu bertanya dulu siapa aku dan kenapa bisa di sini?'
Orang-orang itu sudah mencari begitu lama di belakang pegunungan, tapi kini saat korbannya muncul di depan mereka, malah tak ada yang memerhatikannya.
Diam-diam, Lu Sheng mendengus kesal dan kemudian ia pun cepat-cepat mengikuti langkah mereka.
Begitu polisi Wang tiba, ia pun segera menyuruh orangnya untuk menangkap Mak Liu dan Lu Ning.
Pikiran Lu Ning sudah mulai lamban. Melihat ada yang menangkap dirinya, gadis itu pun segera menjerit dengan lantang dan suaranya terdengar mengerikan. Ia berusaha melepaskan diri dan bahkan menggigit pengawal yang menangkapnya.
Lu Ning juga berkata sambil menjerit, "Lepaskan aku, bukan aku yang membunuh Lu Sheng!"
"Kamu buang di mana mayatnya?" Lu Dahua bertanya kepada Mak Liu dengan mata merah yang menunjukkan amarah.
Lu Dahua sebenarnya tidak terlalu memikirkan Lu Sheng, ia hanya memikirkan lima ratus tael perak-nya!
Mak Liu menggelengkan kepalanya dengan ketakutan, "Tidak tahu, bukan aku, bukan aku yang membunuhnya!"
"Sampai sekarang pun masih tidak mau mengaku?!" Polisi Wang berkata dengan dingin.
Chu Yun melihat ke arah Chu Sihan dan bertanya, "Tuan, bagaimana ini?"
"Bawa dulu mereka ke hakim daerah Shangguan, biarkan dia melanjutkan interogasi dan bertanya tentang keberadaan jenazah Nona itu."
Kemudian, Chu Sihan pun hanya bisa menghelakan napas di dalam hatinya. Ia mendengar, anak itu masih berumur enam belas tahun, usia paling indah bagi seorang gadis. Namun, ia sudah menjadi korban pembunuhan. Sungguh kasihan.
Chu Sihan juga mendengar dari orang lain jika gadis itu telah kehilangan kesempatan untuk menikah dengan orang yang dicintainya hanya gara-gara satu keputusan dari orang tuanya.
Namun kini, menyesali semua hal itu sudah terlambat! Chu Sihan hanya bisa mencari mayat gadis itu dan menguburkannya dengan layak agar ia bisa pergi dengan tenang.
"Xiaosheng!"
Ketika Mak Liu dan Lu Ning dibawa keluar dari rumah keluarga Lu, tiba-tiba ada yang berteriak dengan kaget.
Semua orang pun menghentikan segala tindakan mereka dalam seketika. Bahkan, Mak Liu dan Lu Ning yang sedang berusaha melepaskan diri dengan menggoyangkan badan mereka pun ikut melihat ke arah teriakan itu.
Semua orang tertegun di tempat dan menatap ke Lu Sheng yang seharusnya sudah mati.
Lu Sheng berpura-pura melirik ke samping. Ketika ia melihat Mak Liu dan Lu Ning, ia pun segera menjerit dengan kuat. Gadis itu memeluk kepalanya dan jongkok di tanah, badannya gemetar karena ketakutan. Suaranya yang kuat mengatakan, "Jangan bunuh aku! Jangan bunuh aku!"
"Hantu! Ada hantu!" Lu Ning juga menjerit karena ketakutan, kemudian ia pun pingsan.
Sebaliknya, Mak Liu malah mulai senang setelah melihat kejutan itu. "Shengsheng, kamu masih hidup? Bagus sekali!"
Kemudian, Mak Liu pun melepaskan diri dari pengawal yang menangkapnya.
Siapa sangka, Lu Sheng tiba-tiba meloncat berdiri dan bersembunyi di belakang seseorang.
"Tolong, dia mau membunuhku! Dia menutup kepalaku dengan selimut dan… dan membuangku ke dalam air sungai, aku hampir mati tenggelam!"
Orang-orang yang ada di sana melihat mata Lu Sheng yang penuh dengan kengerian, air matanya mengalir deras bagaikan air keran. Dalam seketika, mereka pun merasa semakin sakit hati atas perbuatan Mak Liu dan Lu Ning kepada gadis itu.
Beberapa ibu-ibu mulai menghalangi Mak Liu mendekati Lu Sheng dengan berdiri di depannya, berusaha melindunginya.
Ketika Chu Yun melihat jelas sosok Lu Sheng, ia pun terkejut, "Tuan, bukankah dia pengemis itu?"
Chu Sihan pun juga terkejut. Ia tidak menyangka, Nona Lu yang menghilang secara misterius itu ternyata adalah pengemis baik hati yang ditemuinya kemarin.