"Kau akan terima balasannya Salafa." lirih Riko yang segera berangkat.
Di sisi lain kini Salafa mulai membuka matanya, dia terkejut karena melihat dirinya terikat tak berdaya di kursi.
"Aduuh." rintih Salafa yang baru bangun.
"Dimana aku?" tanya Salafa menatap sekitarnya.
"Dia udah sadar." ucap salah satu anak buah yang menjaga Salafa.
"Kenapa tangan dan kakiku di ikat, siapa kalian?" tanya Salafa melihat beberapa orang mengelilinginya.
"Nggak usah teriak, berisik amat." jawab salah satu orang di sana.
"Katakan siapa kalian, mau apa kalian menyekapku?" tanya Salafa sedikit berteriak.
"Diam." teriak ketua geng dengan begitu tegas.
Semuanya terdiam dan melihat ke arah ketua mereka, begitu juga dengan Salafa.
"Berisik sekali." ucap ketua geng penjahat dengan aura mematikan.
Mendengar deru mobil di depan villa, ketua geng pun keluar untuk melihat apakah itu Riko atau orang lain.
"Kalian jaga dia dulu, aku akan cek keluar." ucap ketua geng.