"Iya, kayak yang kamu sebutin ciri-cirinya. Badannya seperti TNI begitu kan, gagah?" tanya Iska memperjelas.
"Iya kak, dia tinggi gagah gitu. Matanya juga tajem, jadi aku takut kalau lihat dia." jawab Samsul yang sudah mulai tenang.
"Berarti bener kalau itu Salafa, tapi kenapa dia nggak nemuin aku ya?" tanya Iska pelan.
"Nggak tahu kak, mungkin kak Salafa ada sesuatu alasan yang buat dia nggak bisa ketemu sama kakak." jawab Samsul mencoba menenangkan Iska.
"Bener juga." ucap Iska yang mulai melegakan fikirannya.
Setelah yakin dengan praduganya, kini Iska meminta Samsul untuk pergi istirahat.
"Yaudah, kamu pergi ke kamar istirahat dulu gih." ucap Iska pada Samsul.
"Nggak kak, aku mau jagain kakak aja di sini." tolak Samsul atas permintaan Iska.
"Tapi kamu kan butuh istirahat, kamu keliatan capek gitu." ucap Iska yang melihat adiknya kecapek an.
Samsul menolak permintaan Iska, dia ingin mengurus Iska agar cepat sembuh dan sebagai penebusan dosanya.