Namun bukannya bersyukur saat semua kebutuhannya terpenuhi dengan sempurna, ia malah sibuk mengomentari kehidupan orang lain.
"Lebih baik mbak itu cari kerjaan, kan banyak kerjaan yang bisa mbak kerjain dan bisa menghasilkan uang." ucap pak lek Kadirun.
"Mbak nggak bisa kerja, kalau mbak kerja gimana keponakan kamu ini siapa yang urus mereka." jawab bu Kartinah dengan mata memerah.
"Iska kan bisa urus adiknya, nah kamu kerja." ucap pak lek Kadirun.
"Iska masih terlalu kecil buat urus dua anak kecil." jawab bu Kartinah yang mulai menangis.
"Halah, kamu ini alesan aja. Bilang aja kalau nggak mau kerja, maunya di kasih uang terus." ucap pak lek Kadirun yang terus memojokkan bu Kartinah.
Merasa paling benar yang tak punya dosa sedikit pun, dan yang lebih parahnya lagi sang paman pernah menghina bu Kartinah yang hanya punya anak banyak.