Bestie membuka semua laci yang ada, dan menemukan minyak angin di salah satu laci.
"Ini minyaknya, aku kasih mama sekarang." ucap Bestie segera kembali.
"Ini ma minyak anginnya." ucap Bestie memberikannya pada bu Wina.
Bu Wina segera memberi minyak angin di hidung pak Arya agar sadar, namun belum juga ada hasilnya.
"Pa ayo bangun pa." ucap bu Wina.
Di pihak pak Arman dan juga Iska merasa was-was, karena lama menunggu kabar dari pak Arya yang sedang bertemu dengan Bestie.
"Kak Arya belum ngabarin, aku takut kalau dia lepas kontrol dan malah menyakiti Bestie." ucap pak Arman pada bu Ani.
"Aku juga khawatir mas, gimana kalau Bestie merasa tidak di sayang." ucap bu Ani.
Tanpa mereka tahu kini ternyata Iska sedang di depan pintu kamar mereka, Iska mendengar ucapan pak Arman dan bu Ani.
"Kenapa pak Arya dan bu Wina ke Jerman, kenapa juga bu Ani bilang kalau Bestie merasa tidak di sayang?" lirih Iska bingung.
Tok.. ttookk.. ttookkk.. suara pintu di ketuk.