Keluarga pak Arman sangat bahagia akan kelahiran putra pertamanya sekaligus pewaris perusahaan keluarga besar milik papski dan mamski.
"Cucunya grandma ganteng amat sih." ucap mamski yang terus menggendong putra pak Arman dengan senang hati.
"Bukan cucunya grandma aja donk, tapi juga cucunya grandpa kan sayang." sahut papski yang ikut menjaga sang cucu.
Oeekk... oeekkkk.. ooooeeekkkk.. putra pak Arman menangis karena lapar.
"Eh, kamu lapar ya nak. Sekarang kita ke mama dulu ya, minta asi biar kamu kenyang." ucap mamski pada putra pak Arman.
Belum sampai ke kamar bu Ani, kini bu Ani keluar kamar karena mendengar putranya menangis.
"Nangis ya mams?" tanya bu Ani yang baru datang.
"Iya nih, kayaknya lapar. Kamu susui aja dulu, abis itu mungkin dia akan tidur." ucap mamski pada bu Ani.
"Iya mams, Ani susui dulu." ucap bu Ani yang mengambil alih gendongan putranya.
"Hati-hati bawanya, kamu susui sampek kenyang ya." pinta mamski yang takut cucunya kurang asi.