"Yang kamu katakan itu benar Iska, tapi kamu tidak pernah menjadi seorang ibu. Kamu belum menikah dan belum punya anak, perasaan seorang ibu yang melihat putri kecilnya mati di tangan ayahnya sungguh hancur." ucap bu Ani yang terus menangis.
Iska tahu apa yang di rasakan bu Ani, tapi dia bingung bagaimana cara menghibur bu Ani.
"Sudahlah Iska, saya sedang lelah. Saya masuk kamar dulu ya, kamu nikmati saja pestanya." pamit bu Ani pada Iska karena merasa lelah.
"Baiklah bu, bu Ani istirahat saja. Jangan banyak fikiran, nanti kesehatan bu Ani drop lagi." pesan Iska pada bu Ani.
"Kamu tenang saja Iska, saya tidak papa kok." jawab bu Ani yang beranjak pergi.
Iska ikut merasa sedih melihat bu Ani seperti ini, tapi Iska juga bingung bagaimana caranya agar bu Ani bisa tersenyum lagi.
"Arman, mana istrimu Ani?" tanya mamski pada pak Arman yang menemui keluarga sendiri tanpa bu Ani.
"Ani duduk di sana mams." jawab pak Arman menunjuk tempat bu Ani duduk tadi.