"Tapi saya tidak bisa melupakan kematian Nasya di tangan ayah kandung ya sendiri." ucap bu Ani yang mulai meneteskan air matanya.
"Kamu sudah siap An?" tanya pak Arman pada bu Ani yang akan segera menikah.
"Siap mas, semoga setelah ini kita bisa membangun keluarga yang sakinah mawadah warohmah." jawab bu Ani pada pak Arman dengan senyum ketulusan.
Bu Ani mengingat kembali bagaimana awal putrinya Nasya meninggal dunia di tangan pak Jono, ayah kandungnya.
"Saya terima Ani..." ucap pak Arman yang akan mengucapkan ijab qabul pun terhenti.
"Berhentii." teriak pak Jono yang datang di acara pernikahan bu Ani dan pal Arman.
Semua orang menoleh ke asal sumber suara, mereka melihat pak Jono yabg datang bersama Tasya dan Nasya.
"Tasya, Nasya." ucap bu Ani melihat kedua putrinya.
"Ani, apa kau tega melihat anak-anak kita hidup tanpamu. Apa kau tidak kasihan pada mereka, aku ingin kita rujuk kembali." ucap pak Jono memperalat kedua putrinya demi kepentingan pribadi.