"Baiklah dok, istri saya di rawat inap saja." putus pak Arman.
Papski dan mamski setuju dengan keputusan pak Arman, mereka khawatir dengan keadaan sang jabang bayi.
"Iya dok, lakuin apa pun yang penting calon cucu saya sehat." ucap mamski khawatir.
"Baiklah, silahkan kalian urus dokumennya dulu." pinta dokter pada ketiganya.
"Baik dok, saya akan segera urus dokumennya." jawab pak Arman.
Dengan cepat pak Arman pergi ke resepsionis untuk mengurus dokumen untuk bu Ani, tanpa sadar ternyata mamski dan papski mengikuti pak Arman ke resepsionis.
"Permisi sus, saya mau minta dokumen untuk rawat inap atas nama bu Ani." pinta pak Arman pada pegawai resepsionis.
"Baik bapak, mohon di tunggu sebentar ya." ucap pegawai resepsionis.
Pak Arman mengangguk mengiyakan, sambil menunggu kini papski dan mamski mengajak pak Arman berbicara.
"Arman, mamski rasa Ani bisa drop seperti ini karena si Iska. Iska itu bukan siapa-siapanya si Ani, tapi dia malah baik banget sama si Iska." ucap mamski.