Asisten tersebut langsung meninggal kan majikan itu sama istri majikan nya. Pak Arman pun menggandeng tangan istri nya menuju ruang keluarga mereka. Bu Ani di pegangin karena ia sudah kesulitan berjalan karena perut nya sudah mulai membesar.
"Pelan pelan ya sayang" kata Pak Arman menuntun istri nya untuk duduk di sofa yang berada di ruang keluarga itu. Dalam hati Bu Ani akan meminta suami seperti Pak Arman di kehidupan selanjut nya.
"Iya mas, ahh ssst" Bu Ani meringis saat ia merasa kan tendangan dari calon baby nya ini, ia kemudian menyuruh suami nya untuk meletak kan tangan di perut nya agar dapat merasa kan tendangan dari si jabang bayi.
"Mas sini tangan kamu" kata Bu Ani.
"Masya Allah, sayang anak kita nendang nya kenceng banget pasti kamu sakit ya." kemudian Pak Arman pun berjongkok di depan tepat perut Bu Ani. Ia kemudian mengelus pelan perut istri nya.