"Bukannya di kelas sebelah ya Rin?" tanya Alra yang mulai kebingungan, masih menyusuri koridor dengan Rina yang sekarang melangkah lebih cepat.
Menghindari orang-orang yang sedang berdiri di koridor, beberapa ikut berjalan beriringan atau mungkin ada di belakang mereka berdua. Alra masih memperhatikan gadis yang ada di sampingnya ini, di lihat-lihat lagi ternyata Rina jauh lebih tinggi darinya. Sepertinya mereka selisih dua atau tiga senti meter. Tak banyak, tapi cukup terlihat.
Alra menghembuskan napas panjangnya, tapi keningnya kembali bertaut ketika melihat beberapa gadis memberikan lambaian tangan di sana. Tepatnya di sudut kantin, meja yang jarang di tempati anak kelas tujuh, seringnya di tempati anak kelas sembilan. Alra pikir dulu meja itu meja khusus anak kelas sembilan, rupanya tidak juga.
"Hai! Alra!" sapa gadis berambut agak keriting dengan kacamata kotaknya, memberikan senyum yang begitu lebar sampai kedua matanya mulai menyipit.