Ara terkejut, pakaiannya basah kuyup karena disiram dari atas. Ara tidak bisa melihat siapa yang melakukan semua ini, Ara hanya bisa meratapi nasibnya hari ini.
"Benar-benar hari yang sial hari ini. Sialan!" umpat Ara sambil melihat sekujur tubuhnya yang basah kuyup.
Ara sudah tidak tahu lagi dengan apa yang akan dia lakukan, dia sudah tidak bisa menggunakan pakaian yang kotor tadi karena semuanya sudah basah kuyup.
"Apa yang harus aku lakukan? Aku tidak membawa ponsel. Mau keluar aku juga sudah tidak bisa karena pintu ini dikunci darei luar. Benar-benar sialan mamang."
Ara kembali duduk di atas closet yang sengaja dia tutup untuk tempat duduknya. Ara tidak bisa menuduh begitu saja karena dia tidak memiliki bukti untuk semua ini. Dia bahkan tidak tahu siapa yang sudah melakukannya karena tiba-tiba dia sudah diguyur dari atas.
"Dena, cepat datang kesini dong. Aku kedinginan." Ucap Ara lirih. Ara sudah merasa tubuhnya gemetar karena baju basahnya membuat tubuhnya mengkerut.
