Dena menarik Ara ke kantin, dia sudah tidak sabar mendengarkan cerita Ara tentang apa yang terjadi dengan sahabatnya itu.
"Sekarang cerita! Kamu mendapatkan apa?" Tanya Dena langsung setelah mereka duduk.
"Kenapa sih buru-buru? Awas, kamu jangan baper. Chen Jie Rui menyatakan cintanya kepadaku. Kamu jangan iri ya...."
"Cih! Kenapa harus iri? Aku tidak iri," Jawab Dena dengan kesal.
"Bagaimana dengan Wang Zeming? Aku kira dia juga mencintai kamu,"
"Entahlah, aku juga bingung. Dia memperlakukan aku seperti miliknya tetapi pernyataan cinta atau apapun itu tidak dia sampaikan." Jawab Dena sedih.
Ara mengusap punggung Dena dengan lembut, berusaha menenangkan sahabatnya yang sedang galau.
"Bukankah aku juga merasakan hal seperti itu dulu? Kamu tahu sendiri apa yang selama ini aku hadapi kan? Chen Jie Rui tidak semudah itu."
"Benar juga sih. Eh, ngomong-ngomong bagaimana dengan si tampan Daniel? Kenapa aku tidak melihatnya tadi?" tanya Dena mengalihkan perhatian.