Ara duduk dengan tenang sambil melihat ke lain arah, di sampingnya sekarang ada Nadine dan juga Dena. Ara tidak bisa menghindari Dena yang sejak awal mereka sudah bertemu, Ara juga tidak bisa menyalahkan Dena tentang kehadiran para laki-laki yang saat ini duduk di meja sebelah mereka karena Ara juga belum tanya siapa saja yang datang bersama dengan Dena ke Indonesia.
"Sebentar lagi Jie Rui maju ke depan. Dia sekarang adalah pengusaha paling sukses di Beijing. Kamu tidak mau main ke sana lagi? Banyak sekali yang berubah dari Beijing, kamu pasti menyukainya." Ucap Dena lirih.
Ara mendengar nada bicara dari Dena sangat riang, entah kenapa Ara merasa kalau Dena sudah berbeda dengan Dena yang dulu. Dena yang sekarang lebih dewasa dan sabar, tidak seperti Dena yang dulu, terlalu gegabah dan mudah emosi.