Ara tidak bisa berkata-kata lagi, semua yang dikatakan oleh Dena membuatnya mati kutu. Sejak tadi dia berusaha untuk terlihat baik-baik saja saat Dena mulai mengatakan tentang laki-laki yang Ara hentikan untuk masuk ke dalam pikiran Ara, tetapi Dena berkali-kali membahas tentang Chen Jie Rui dan juga beberapa hal yang mungkin tidak diketahui oleh Ara sejak Ara memutuskan untuk pergi dan kembali ke Indonesia, menemani mama nya yang selama Ara kuliah tinggal sendiri.
"Kamu membuat aku seperti orang bodoh di acara ini. Kita menjadi tontonan karena saling menangis di sini, semua ini gara-gara kamu." Ucap Ara sambil mencoba untuk menghalangi air matanya jatuh ke pipi.
Dena yang sudah menangis tidak peduli dengan riasannya. Yang Dena inginkan adalah melihat sahabatnya kembali menjadi sosok yang dulu dikenalnya. Bukan Ara yang saat ini, perempuan yang mandiri dan dingin.