Ara menundukkan kepalanya karena merasa malu karena suara tawanya sehingga dia di datangi Daniel yang kebetulan mengajar mereka hari ini. Semua teman-teman Ara belum tahu tentang hubungan mereka berdua sehingga Ara dan Dena hanya saling menatap.
"Apa yang sedang kalian bicarakan sampai kalian tidak tahu kalau sudah ada dosen yang masuk?" tanya Daniel kepada Ara dan Dena.
"Maaf, Prof. Kami tidak tahu kalau Profesor sudah masuk." Jawab Ara dengan kepala yang masih menunduk.
"Kamu sudah siap untuk melanjutkan belajar kamu yang tertunda? Kalau kamu tidak bisa mengikuti semua SKS otomatis beasiswa kamu akan hilang. Kamu mengerti?"
"Iya, saya mengerti Prof."
"Bagus kalau kamu mengerti, kejar ketinggalan kamu karena semua itu tidak mudah."
Daniel meninggalkan meja Ara dan kembali ke depan. Semua merasa heran dengan dosen muda satu ini karena tidak biasa dia mendatangi meja mahasiswanya hanya untuk mengur, biasanya mereka hanya melihat Daniel menegur dari mejanya di depan.