Dena berlari dengan antusias menyambut Ara yang datang dari Indonesia. Dena yang merindukan Ara sudah tidak sabar lagi ingin menemui sahabatnya dan menceritakan semua hal yang terjadi selama dia tidak bersama dengan Ara.
"Ara!!!"
Ara tersenyum mendengar panggilan Dena yang sudah dia rindukan. Ara merentangkan kedua tangannya untuk menyambut Dena dengan pelukannya.
"Aku merindukan kamu." Ucap Ara saat Dena memeluknya dengan erat.
"Kalau kamu merindukan aku seharusnya kamu menghubungi aku tetapi kamu lupa kalau ada aku di sini." Gerutu Dena sambil melepaskan pelukan mereka berdua.
"Maafkan aku, bukannya aku melupakan kamu tetapi aku memang tidak ingat."
"Nah kan! Kamu memang selalu seperti ini, aku tidak pernah kamu rindukan. Hanya aku yang memikirkan kamu dan kamu tidak."
Ara tertawa mendengar omelan Dena yang sudah lama tidak dia dengar selama ini. Dena yang selalu membuat hari-hari Ara terasa bahagia saat berada di negara ini.