Ara menyeret koper keluar dari bandara. Dia mencari taksi yang akan membawa dia pulang.
Hari ini tidak ada yang tahu kalau Ara pulang, mereka tahunya Ara masih mempersiapkan semua yang harus Ara urus selama dia ada di Indonesia.
Dengan wajah yang diangkat tinggi, Ara ingin menunjukkan kalau dia tidak bisa disentuh.
"Taksi!" Ara melambaikan tangannya saat ada taksi yang melaju ke dekatnya.
Ara merasa ada sesuatu yang buruk saat ini di dalam keluarganya. Ara takut jika mamanya yang mengalami sesuatu hal buruk, apapun yang terjadi Ara harus bisa menghadapi semua ini.
"Pak, jl. Kemerdekaan Jakarta Barat." Ucap Ara memberitahu sopir taksi alamat rumahnya.
Jarak yang cukup jauh tidak menghalangi Ara untuk segera pulang ke rumahnya. Ara hanya ingin segera melihat apa yang terjadi dengan keluarganya. Jika ini menyangkut masalah papanya yang berselingkuh dengan sekretarisnya itu, Ara bersumpah dia akan membuat perhitungan dengan papanya.