Sarapan pagi yang baru saja diantarkan oleh perawat membuat Ara kembali merasa mual. Perutnya belum bisa menerima makanan dengan jumlah yang banyak. Lambungnya masih perlu mendapat penanganan yang lebih intens lagi.
"Aku suapi kamu ya, makan pelan-pelan. Jangan memaksa kalau perut kamu tidak bisa menerimanya." Ucap Chen Jie Rui membuat Ara melihat ke arahnya dengan mata tajam.
Keringat dingin kembali memenuhi kening Ara saat Chen Jie Rui mengambil bubur yang ada di piring. "Kamu yakin kalau aku mau memakannya? Perutku terasa mual saat melihat makanan ini. Aku takut kembali muntah."
"Tidak akan, yakin sama aku. Kamu tadi sudah meminum obat bukan? Obat itu akan membantu kamu menerima makanan ini."
Ara mendengus. Chen Jie Rui tidak tahu saja apa yang dia rasakan saat perutnya bergejolak dan menolak makanan yang masuk, tetapi pria itu kembali memaksa Ara untuk makan.
"Perutku sakit kalau dipaksakan untuk makan."