"Kenapa sih Tik?" tanya Panji yang selalu mengetahui apapun tentang Cantika, membuat Cantika terbiasa dengannya.
"Ha, tumben banget, lo yang peka Ji?" sahut Cantika bertanya seraya meledek.
"Buseeet dah, gini-gini gue kan tipe cowok yang perhatian."
"Kok gue gak yakin ya?"
"Asemm...."
Suara petikan gitar dari jari jemari bang Revan yang mengalun nyaring membuat kebisingan di teras rumah Cantika di tambah dengan perpaduan suara dari Panji, Anton, Yura dan juga Cantika.
"Bisa diam gak? Berisik tau, ganggu istirahat orang aja!" suara makian dari bu Ratna, yang tak lain adalah tetangga sebelah, yang berada di samping komplek kediaman Cantika, tentangga yang super duper sirik. Ya, mungkin itu kata yang tepat buat bu Ratna, yang selalu kepo dan usil.
Cantika dan teman-temannya tak mau ambil pusing dengan suara bu Ratna, mereka memilih melanjutkan bernyanyi tanpa memperdulikan suara cempreng bu Ratna.