Pagi menjelang, secerca harapan muncul dalam benakku, ingin rasa hati membalas dendam ini. Namun semua harus berjalan dengan rencana yang bertahun tahun sudah aku susun.
Aku tahu, dia pasti akan merasakan sakit, tetapi lebih sakit lagi, luka yang ku alami bertahun tahun lamanya. Dia tega meninggalkan ku dalam keadaan aku tengah mengandung Pelangi, buah hati ku bersama nya.
Meski aku harus mengorbankan Pelangi, anak angkatku sendiri, tidak menjadi masalah untuk ku, asalkan dia merasakan sakit hatiku. Luka ini terlalu dalam, sehingga sulit untuk sembuh.