Secerca harap selalu tersirat di benak Pelangi, tak pernah ia lupakan doa yang selalu ia panjatkan untuk orang-orang terkasihnya, yaitu mama, papa, Raino dan juga Bara.
Pelangi bangun dari kasurnya, menatap pada keheningan yang setiap harinya ia rasakan. Dikamar ini, walau ia merasa lebih nyaman, tapi bukankah jika keramaian akan memberikan kebahagiaan untuknya.
Pelangi kembali mengingat, saat usianya sudah waktunya sekolah, Pelangi justru tidak merasakan hal itu, hingga sampai akhirnya ia harus memberontak untuk mendapatkan haknya sebagai anak dan juga pelajar yang membutuhkan teman dan interaksi terhadap sesama. Tahu sendiri bagaimana menderitanya Pelangi saat tinggal bersama Sherly dahulu.