Meraih tas tangan berwarna hitam kesayangannya, kemudian Maya menghidupkan motor matic yang yang baru saja ia beli dari gaji pertamanya sebagai DP sebagai transport Maya jika ingin ke kantor. Sungguh dengan adanya motor matic, memudahkannya untuk bekerja dan menghemat waktu.
Bruk.
"Sial...!"
Jalanan yang tidak terlalu ramai, tidak membuat Maya melaju dengan mulus begitu saja hingga tempat tujuan, karena kini Maya malah berakhir dengan terjatuh tertimpa motornya sendiri.
"Kalau nyetir hati-hati dong, Mbak!"
Mendongak, Maya menatap orang yang baru saja keluar dari mobil mewahnya dengan tatapan tajam yang sarat akan sebuah kekesalan. Entah lah dirinya begitu membenci orang kaya yang semena-mena seperti yang di depannya saat ini. Sudah jelas dia yang salah, malah menyalahkan orang lain. Dia sendiri yang tidak tahu aturan sampai mengakibatkan pengemudi lainnya celaka seperti ini.