"Apa saya boleh membantu, om?" tanya Lea, membuat Ray tak terkejut lagi, selama ini Lea memang perduli dengan orang lain, apa lagi orang yang akan dirinya tolong adalah keluarga dari kekasihnya. Walau bukan keluarga kandung. Namun, mereka cukup memiliki andil untuk kebahagiaan Ray yang tak pernah dia rasakan dari keluarga kandungnya. Karena kesibukkan orang tuanya.
"Tentu saja, om sangat berterima kasih jika kamu mau menolong istri om," Leapun tersenyum entah perasaan apa yang telah ada dalam dirinya, sehingga ia mampu mengatakan hal ini, Lea punya pemikiran untuk membantu orang lain, sungguh hal yang biasa baginya, terlebih ini pertama kalinya untuk Lea bertemu dengan keluarga asuh kekasihnya itu. Ray saja yang begitu mengenalnya sudah tak terkejut dengan apa yang Lea lakukan.
"Apa kamu yakin?" tanya Ray masih tidak percaya, karena Lea tak pernah berani dengan jarum suntik. Bahkan terakhir kalinya Lea pingsan di rumah sakit karena melihat Ray suntik vitamin.