Mungkin saat ini yang bisa Pelangi lakukan adalah merutuki dirinya sendiri, kejadian semalam adalah hal yang tak pernah bisa ia lupakan, sesuatu yang seharusnya biaa ia tahan, juatru malah membuatnya tak bisa berkata apa-apa. Hanya peluh yang kini membasahinya, marah juga tak ada gunanya, apa lagi sampai menyesal takkan berarti apa-apa saat ini.
Yang Pelangi harus lakukan adalah menjaani hidupnya, menjalani hari-harinya. Mengejar kebahagiaannya dan tak mungkin selamanya ia akan menoleh kebelakang, sementara ia harus memulai menata masa depannya, merangkai segala impiannya agar bisa terwujud. Terlebih saat ini, ia sudah menemukan kedua orang tuanya, bahkan saudara kembarnya, walau kenyataan pahit yang harus ia terima adalah Raino, seseorang yang pernah menjadi sahabatnya dan menaruh hati padanya justru adalah saudara kandungnya sendiri. Pantas saja, saat pertama kali bertemu dengan Raino, Pelangi langsung merasa nyaman berada di dekatnya.