Embun pagi membangunkan Merry yang tanpa sengaja tertidur di taman rumahnya. Bersama dengan suara kicauan burung dan angin segar yang meniup rambut indahnya. Merry terperanjat tatkala sinar matahari menyinari kulit putih mulusnya, perlahan ia membuka matanya, melihat teriknya sinar matahari pagi menyinari bumi.
"Astaga, kenapa gue bisa sampai ketiduran di sini?" tanyanya dalam hati.
"Sayang, maafkan mama yang teledor menjagamu," ucapnya dengan mengelus lembut perutnya yang masih rata.
"Mer, lo ngapain sepagi ini udah ada di taman?" tanya Aranya mengagetkannya, membuat Merry bingung harus menjawab apa.
"Jangan-jangan lo ketiduran semalam disini?" tanya Aranya tak percaya.
"Emm.., g-gak, gak.., gue.., pingin berjemur aja, kan lo tau, gue lagi gak enak badan, mungkin matahari pagi bisa buat gue berkeringat," jawab Merry beralasan dan itu membuat Aranya berpikir.
"Ya.., masuk akal sih, gue cuma gak pingin liat lo sakit Mer,"