"Bisa juga lo marah ya? gue kirain lo pengecut," sinis Dennis yang masih betah di kursi kebanggaan Bara.
"Keluar atau lo bakal masuk rukah sakit!" usir Bara sembari mengancam.
"Uuhh, takut." balasnya mengejek.
"Tenang bro, gue kesini cuma pingin say hallo sama lo, udah lamakan kita gak ketemu?" ucap bara berbasa-basi
"To the point aja, lo mau apa kemari?"
"Good, pertanyaan yang bagus,"
"Gue cuma pingin satu hal, lo jauhin Pelangi atau lo bakal tau sendiri akibatnya," ancamnya sembari menepuk bahu Bara dan berjalan duduk di sofa tanpa di persilahkan pemiliknya.
"Cih, jangan berharap terlalu tinggi bro, entar jatuhnya sakit!"
"Gue serius!"
"Pelangi milik gue dan selamanya akan terus begitu,"
"Jangan mimpi di pagi hari bro, entar lupa bangun lagi, hahaha!"
"Lo jangan berharap bisa dekat sama Pelangi, selama gue masih hidup, karna gue gak akan pernah biarin lo dekat-dekat sama Pelangi!"
"Kita lihat aja, siapa yang bakal kalah,"