"Apa kau yakin?" tanya Bara tak percaya dengan informasi yang baru saja ia dengar melalui sambungan telepon dari asistennya itu.
Bagai tersambar petir di siang bolong, begitu hancur rasanya hidup Bara, mengetahui kenyataan pahit. Jika calon istrinya telah mengalami kecelakaan dan terjatuh ke dalam jurang.
Dengan perasaan gelisah dan pikiran yang kacau, Bara hendak pergi meninggalkan acara pernikahannya sendiri. Namun, langkahnya terpaksa berhenti, saat kepala sekolah mencegahnya.
"Ada apa pak Bara?" tanya kepala sekolah yang melihat wajah pucat pasif Bara.
"Anggi kecelakaan," jawabnya pelan dan langsung pergi tanpa memperdulikan yang lainnya.
"Apa?" ucap serentak semua tamu yang hadir.
Inikah akhir cintanya? hari di mana seharusnya Bara merasakan kebahagiaan justru harus menahan sakit yang teramat dalam, "Gak aku yakin kamu baik-baik aja, informasi Joe pasti salah," pikirnya berusaha mengelakki takdir.