Pelangi lantas berlari ke toilet, menyembunyikan kesedihannya di depan teman-temannya. Dia begitu terluka dengan suara bentakkan bosnya, padahal kesalahan tidak ia lakukan.
"Aku salah apa? kenapa pak Raino marah-marah samaku?" tanya Pelangi di depan cermin, sambil menyeka air matanya. Entah bagaimana caranya ia menghentikan air mata yang mengucur derasnya dengan terisak, ia bahkan tak bisa menghentikan tangisnya. Padahal Pelangi sudah berusaha melakukan itu, lagi-lagi air matanya tak mampu berhenti.
"Apa aku bisa tahan kerja di sini? bantu aku ya Allah, aku gak tau akan bisa tahan dengan bos pemarah seperti dia sampai kapan," tanyanya kembali dengan isakan tangis terakhirnya, setelahnya Pelangi kemudian membasuh wajahnya dengan air. Matanya terlihat begitu sembab setelah habis menangis. Namun, segera Pelangi samarkan dengan make-upnya. Ia tak ingin ada orang lain yang tahu jika ia baru selesai menangis. Beruntung toilet sepi dan ia pun bisa menyembunyikan keluhnya sendiri.