Chereads / jodoh dari kampung / Chapter 16 - lengser

Chapter 16 - lengser

hampir jam sembilan aku baru balik dari rumah Anton

aku pamit pulang kupacu motor ku di jalan yang tadi kami lewati. hati-hati sekali aku mengendarai motor ku ketika melewati pematang sawah yang licin kebetulan habis hujan.setelah itu aku melitasi jembatan menuju istana bunian ,aku lihat kapal Baginda raja Sundah ditambatkan di sungai samping jembatan yang memisahkan bunian dengan bunian luar.

suasana istana malam itu lebih semarak dari pada biasanya.motorku ketika memasuki kawasan istana bunian berubah lagi menjadi kuda hitam yang gagah.

aku langsung menuju tempat tinggal ku yaitu Puri kencana milikratu sopiah..

di dalam kamar

"kamu kemana saja tadi ada penyambutan kembalinya kedua orang tua ku dari tidur panjang , keyakinan ku suatu saat akan ada orang yang bisa membuat kedua orang tua ku bisa bersatu lagi sudah terbukti, terimakasih ya mas ternyata kau orang nya "kata ratu sopiah sambil mencium bibir ku.

"jangan berterima kasih sama aku saja ada Anton dan uda Khairul serta Yunus pemilik perahu kalau tak dibantu mereka aku bukan apa apa . makanya tak enak kalau aku langsung pulang ,perasaan aku cuma ada ayah yang berada di kapal itu ketika kutukan naga sirna" kataku penasaran.

"patung patung yang ada di taman bunga itu adik dan ibuku.

kami baru mulai melakukan pemanasan karena sudah beberapa hari ini tak ganti oli sudah ada saja gangguan datang . pintu kamar kami di ketuk dari dua orang prajurit suruhan Baginda raja.

"ratu di suruh menghadap Baginda raja di ruang makan istana bunian. "kata salah satu prajurit di luar kamar .

tak lama setelah panggilan itu kami menyusul ke ruang makan keluarga disitu sudah ada Maharaja dan bunda ratu beserta kedua adik ratu sopiah putri rona dan putri Juan beserta pasangan nya.

dengan hati hati aku memapah ratu sopiah soalnya kondisi badan nya akhir akhir ini kurang fit. aku dibantu sama saudara saudara membopong ratu sopiah masuk ruang makan keluarga raja bunian.

kami duduk bersebelahan

"gimana kak kandungan nya" kata putri rona sambil mengelus elus perut kakaknya

"semenjak makan jambu air warna ungu pusing dan mual mual-mual nya sudah hilang makanya. aku bisa kesini " kata ratu sopiah.

"coba saja kita kalau tak dikutuk jadi batu mungkin kita sudah punya anak juga "kata putri Juan.

ga boleh ngomong begitu putri Juan semua sudah ada jalan nya masing-masing "kata ku menyambarkan kedua putri kerajaan bunian itu.

"kok gunting sama lidinya tak dibawa kata ibu suri mengalihkan kesedihan putri putri nya.

"aku lupa membawa nya pada hal

tadi sudah di persiapkan kan di atas lemari rias " jawab ratu sopiah.

tak lama hidangan ala istana datang ada rujak dan semua menu yang ada di rumah makan terhidang disitu.

"mas coba ambilkan rujak aku pengen" kata ratu sopiah.

"jangan dulu ratu itu ada nanas nya tak baik buat kandungan, bisa keguguran hindari dulu deh" kataku.

"nanti anaknya ngeces Lo kata ratu sopiah memaksa.

terpaksa aku biarkan ratu sopiah makan rujak yang ada nanas nya.

setelah makan belum juga kering air di tangan

ratu sopiah sudah merasakan sakit perut tapi dia berusaha menahannya.

Kemudian Maharaja berdiri memulai pidato singkat nya

"pertama ayah ucapan kan puji syukur pada Tuhan yang telah memberikan kesempatan pada kita semua bisa berkumpul kembali di istana bunian ,ayah ingin mengucapkan terima kasih banyak pada Uda Joni dan kawan-kawan yang telah menyelamatkan keluarga dan mempersatukan keluarga kami lagi"

pandangan tertuju pada ku

aku cuma melemparkan senyum pada keluarga raja bunian atas pujian ayah mertua ku itu.

"berhubung aku telah kembali jabatan yang selama ini digantikan oleh ratu sopiah mulai besok aku yang akan menduduki lagi"

belum juga Baginda raja selesai berpidato ratu sopiah jatuh terjengkang kejang kejang dari mulut nya keluar buih.

"tolong ambilkan karet "kata bunda ratu setelah di dapatkan karet langsung di masukkan ke dalam mulut ratu sopiah.

"jangan panik Uda Joni anak ku ratu sopiah dari kecil sampai sekarang memang begini penyakit nya.dia tak boleh terlalu sedih dan stres , salah aku juga waktu kecil aku mendidik nya terlalu keras salah sedikit saja aku main sabet saja kemungkinan kena sarafnya sudah di obati kian kemari tak sembuh juga pantangan nya jangan dekati dia sama air dan api.

kalau pengen sadar pencet saja sela jempol kaki nya" kata bunda ratu membeberkan kekurangan putri Sopiah yang belum aku ketahui sebelumnya.

kemudian aku dan beberapa orang yang hadir waktu itu memindahkan ratu sopiah kekamar nya kepuri kencana kami membaringkan ratu sopiah di tempat tidur.semua yang hadir di ruang makan masuk kekamar menuggu ratu sopiah karena tak sadar juga mereka pun balik ketempat masing-masing

kemudian raja mendatang kan tabib istana dan memeriksa ratu sopiah

"gimana sinse keadaan ratu sopiah "kataku

penyakit ayannya bisa sembuh tapi bayi nya tak bisa diselamatkan, jangan kasih tau sekarang nanti saja kalau kondisi sudah pulih total "kata sinse memperingatkan aku.

"berikan jamu ini tiga kali sehari jangan lupa air kelapa ijo nya buat membuang racun di tubuh nya sekarang aku pamit dulu masih banyak pasien yang harus aku tangan kalau diperlukan temui aku di tempat biasa "kata sinse kemudian pamit.

hampir seminggu lebih ratu sopiah tak sadar kan diri dengan sabar aku merawat istriku itu mengelap badannya dan menggantikan pakaiannya.

darah yang keluar beserta janin yang masih tiga Minggu itu sudah mulai kering.

ketika bangun

"gimana anak kita mas selamat kan "kata ratu sopiah sambil memegang perutnya yang sudah kosong.

aku cuma menggeleng geleng kepala isyarat bayi kami sudah tiada.

kemudian ratu sopiah menangis memelukku

"sia sia usaha kita selama ini mas, buat apa aku hidup mas lebih baik aku menyusul anakku ke surga sana" kata ratu sopiah.

"ga boleh begitu ratu sopiah mungkin belum rezeki kita punya keturunan besok kita coba lagi banyak kok orang yang keguguran lebih tiga kali masih bisa punya anak "kataku mendengar ucapan ku tangis ratu sopiah mereda sebentar.

"memang benar kata orang bangsa jin dan manusia tidak mungkin punya keturunan kata ratu sopiah bersedih hati.

" bukan begitu ratu setidaknya kita sudah ada bukti mungkin kita belum pantas di berikan titipin sekarang siapa tau besok "kata ku membesar kan hati ratu sopiah kembali.

dimana kuburan putri tunggal ku kata ratu sopiah.

"itu dekat taman yang ada gundukan tanah merah yang masih baru itu"kataku

dengan kondisi badan masih lemah ratu sopiah menangis di atas pusara putri nya yang diberi nama Putri tunggal.

"kenapa begitu cepat kamu meninggalkan ibu nak bahkan ibu belum sempat melihat rupa mu" kata ratu sopiah berbisik pada pada batu nisan mendiang Putri tunggal.

"gimana ada rupa nyawapun belum ada dia masih setapak tangan belum ada bentuk nya ikhlas kan saja itu bayi surga yang kelak menolong kita , ayok pulang" kataku

"tidak aku mau disini menemani buah hati ku kasihan sendirian kata ratu sopiah memeluk semakin kuat batu nisan mendiang Putri tunggal nya.

dengan telaten aku memberi makan dan meminumkan jamu yang diberikan sinse pada ratu sopiah kondisi pisiknya sudah sembuh tapi mental makin parah.

ratu sopiah sering berlama-lama dikuburan putri tunggal, suatu ketika hujan turun sangat lebat seperti di muntah kan dari langit ratu sopiah guling gulingan di atas kuburan putri tunggal .

"ayo ratu pulang nanti sakit" teriak ku di teras taman .

nanti dulu aku lagi main hujan hujanan dengan putri tunggal kata ratu sopiah.

"mana tak ada orang "kataku

"ayo dek ajak ayah mandi sama kita "kata ratu sopiah seolah dia bermain sama anak kecil.

ratu sopiah tak kunjung berhenti main air hujan nya

"ayo "kata ku memaksa dia pulang

"gak mau sekali gak tetap ga "kata sambil mengambil beling yang ada di situ lalu menggores kan kelututku

aku lihat darah mengalir deras pada lutut ku kemudian aku mengunyah pucuk daun singkong kemudian aku tempel ke luka ku seketika darah nya berhenti mengalir aku langsung meninggalkan ratu sopiah dan mandi.

malam aku terjaga ratu sopiah tidak ada di samping ku aku cari cari aku kira dia dikamar mandi tapi tak ada

Dari kejauhan

"ayo jalan, keluar kan kartu wajiknya" kata ratu Sopiah main song sendiri kali ini aku tak berani mendekat lagi, aku kembali tidur

pagi aku rasa telinga ku perih ketika aku buka mata ratu sopiah lagi berusaha mengiris telinga ku.

"ayo dek kita potong ayam nya biar kita bisa makan enak malam ini" kata sopii tertawa cekikikan.

"apa apaan ini kamu mau membunuh ku kemudian aku mendorong tubuh ratu sopiah hingga dia terjatuh kelantai.

sejak saat itu aku tak berani mendekat sama ratu sopiah lagi begitu pun dia kalau melihat ku bagai melihat hantu.

malam itu aku berniat tidur di taman di saung bambu yang seukuran pos ronda.

"eh ada Baginda raja rupa nya "kata ku melihat Baginda raja duduk bersila.

"kamu Jon silahkan duduk "kata Baginda raja memberikan aku tempat.

"ayahanda tidak bisa tidur "kata ku

iya bayak hal yang aku pikirkan terutama anak ku Sopiah makin hari kelakuan nya makin aneh.sekarang dia sudah meresahkan warga sebenarnya aku tak berniat membuat dia celaka ketika acara makan malam itu,aku hanya kasian lagi hamil masih ngurus kerajaan."

"jangan dipikirkan ayah yang lalu biarlah berlalu ,oh ya ayah saya sudah tak sanggup lagi menghadapi ratu sopiah lagi seperti semalam saja telinga saya di sayat sama dembilu makanya saya berniat tidur di sini.

"lama kelamaan aku rantai saja dia "kata Baginda raja geram.

"kalau begini nyerah ayah saya pengen pisah sama ratu sopiah .sebenarnya aku tak tega dari pada saya mati sia sia "kataku.

"terserah nak Jon ayahanda tidak bisa memaksa,kamu mau nikah lagi apa pengen santai dulu. jadi duda tak boleh lama lama Lo paling lambat enam bulan.

kalau nak Jon mau pulang kampung juga bisa tergantung pikiran nak Jon kamu lihat batu besar yang ditengah taman di Diding sebelah kanan ada hoogram emas itu lorong waktu.dia kelihatan ketika bulan tak muncul sama sekali.

kalau masih pengen di negeri bunian nak Jon bisa cari orang tua angkat samping SMP yang dibelakang nya ada kuburan cina.

disitu mata mata ku di luar bunian.

sandinya bunian abadi.

lagi asyik bercerita bunda ratu memanggil masuk kemudian kami berpisah untuk sekian lama akhirnya