Chereads / EVELYN / Chapter 5 - Gadis diluar dugaan dan Pria menakutkan.

Chapter 5 - Gadis diluar dugaan dan Pria menakutkan.

Semua orang di plaza sangat terkejut dengan tawaran King, karena jabatan Queen adalah satu-satunya jabatan yang telah lama kosong dan sudah menjadi impian hampir setiap gadis untuk menjadi Queen.

Mereka dipastikan akan melakukan apa saja untuk mendapatkan kursi Queen.

Dunia ini, lebih tepatnya benua ini, benua tempat mereka tinggal bernama Decebal yang berarti kuat dan berani.

Disini, di Decebal kekuatan adalah segalanya dan keberanian amat sangat dihargai. Sihir, ilmu pedang, ilmu bela diri, kekuatan bawaan, semua yang bisa didapatkan pasti akan diincar semua orang.

Organisasi terkuat yang pernah ada, lebih tepatnya mereka adalah satu-satunya yang dapat menyandang nama organisasi karena struktur yang tak terbayangkan oleh siapapun.

Camden, layaknya namanya adalah organisasi yang berpusat di lembah berliku, tak hanya lokasinya, orang-orang didalamnya juga penuh lika liku dan sangat misterius baik dari segi jumlah maupun kekuatannya sehingga tak banyak yang akan mencari masalah dengan Organisasi Camden di benua itu.

Orang-orang hanya tahu bahwa di organisasi Camden terdapat susunan kekuatan yang sungguh luar biasa dan menurut yang tersebar luas, King of Camden adalah salah satu dari kekuatan terbesar yang dimiliki oleh Organisasi Camden.

Salah satu kekuatan besar organisasi Camden kini telah menawarkan kursi Queen of Camden kepada gadis yang muncul tiba-tiba dan menggagalkan aksi terorisme di Plaza Elora (Cahaya).

Terdengar suara bisikan dari sana sini, para pengunjung yang menjadi saksi semua kejadian yang terjadi di Plaza Elora semuanya terdiam sejenak sebelum akhirnya memulai diskusi dengan suara kecil hingga terdengar berbagai bisikan disana sini.

"Itu luar biasa." bisik salah satu pengunjung kepada temannya.

"Benar, apakah akhirnya kursi Queen yang telah kosong selama ini akan terisi?" jawab teman pengunjung itu.

"Aku sungguh iri. Apa bagusnya gadis itu sampai tuan Arthur mengundangnya sendiri? Tidak Adil! " seorang gadis bergumam tak jauh dari mereka.

"Jika kau iri maka tunjukan kekuatanmu. Kamu pikir bisa mengalahkan gadis itu?" tanya pengunjung itu sedikit menyindir.

Gadis itu terdiam.

Selanjutnya bisikan-bisikan lain terdengar disuruh penjuru Plaza.

Kembali ke sisi Evelyn dan Arthur.

"Jadi bagaimana jawaban Anda nona Evelyn?" Arthur kembali bertanya kepada Evelyn yang terdiam.

Evelyn berbalik, menyembunyikan Liana dibelakangnya. Dia bisa merasakan bahwa Arthur benar-benar kuat, dia tak tahu apakah bisa mengalahkan pria ini jika dia marah karena penolakannya jadi dia mengambil tindakan pencegahan untuk melindungi Liana.

Arthur tersenyum, sungguh gadis yang sangat menarik, dia sangat waspada, dia layaknya induk singa yang melindungi anaknya. Gadis ini, seperti yang dia duga, dia mampu merasakan kekuatannya sehingga membuatnya menjadi waspada.

Evelyn memandang Arthur dengan aneh, pria dihadapannya ini tak akan marah hanya karena dia menolak tawarannya kan? Walaupun dia hanya mengira-ngira dan mewaspadai pria didepannya tapi sebenarnya dia tak mau melakukan pertempuran yang sia-sia.

Dia bahkan belum sempat menenangkan dirinya dari semua kegilaan yang terjadi hari ini, walau dia terlihat sangat percaya diri dan kejam sebelumnya namun itu hanya karena dia fokus melawan pria teroris itu demi untuk melindungi Liana.

Kekuatan yang dia takuti sejak dulu, trauma yang begitu mendalam dihati dan jiwa mana mungkin bisa diselesaikan hanya dengan sekali jalan, itu tak mungkin sama sekali. Jadi untuk beberapa alasan, sekarang tangan Evelyn tengah gemetar.

Evelyn menyembunyikan tangannya yang gemetar, dia pikir dia telah menyembunyikan keanehannya dengan baik, tapi Arthur bisa melihat keanehan dengan sekali lihat.

"Nona Evelyn?" tanya Arthur lagi.

Evelyn menghela nafas, menenangkan dirinya.

"Maaf tuan, saya tak mungkin bisa menjadi Queen." ujarnya menggelengkan kepalanya.

Evelyn sudah tahu bahwa pria ini adalah salah satu anggota organisasi dan merupakan salah satu kekuatan terbesar mereka, dia tak segila itu untuk bersikap tak sopan pada Arthur. Walaupun dalam hati dia merasa jengkel karena sejak awal hingga akhir dia hanya menonton saja tanpa melakukan apapun, tapi Evelyn tak bisa melakukan apapun.

"Mengapa?" tanya Arthur lagi dengan tenang.

Kurang lebih Arthur memahami apa maksud Evelyn, dia kuat secara fisik namun lemah secara mental, artinya dia memiliki kekuatan yang sangat besar namun tidak memiliki keberanian yang harusnya menyertai kekuatan itu.

Itu seperti Evelyn takut akan kekuatan itu, tapi apa yang membuatnya takut? Arthur tidak mengerti apa yang tengah terjadi pada gadis didepannya ini.

Ketika seseorang terlahir dengan kekuatan yang besar, terlebih lagi para kesayangan dewa, mereka seharusnya amat sangat mencintai kekuatan mereka dan keberanian untuk melampaui apapun secara otomatis akan terlahir dalam hati dan jiwa mereka.

Apakah dia memiliki trauma atau semacamnya? Arthur melihat Evelyn dengan penuh selidik.

Pandangan Arthur membuat Evelyn tak nyaman, apakah pria ini mengetahui sesuatu? Ini benar-benar membuat Evelyn tidak nyaman, dia menggigit bibirnya kemudian menghela nafas berat.

"Saya tak sekuat itu untuk bisa menduduki kursi Queen of Camden Organization." ujar Evelyn menggelengkan kepalanya.

"Bagaimana mungkin? Kamu sangat kuat, aku bisa menjamin itu." ujar Arthur tenang.

"Saya merasa tersanjung atas pujian tuan, tapi saya benar-benar mohon maaf, saya tidak bisa menjadi Queen." ujar Evelyn menolak dengan tegas.

"Saya bisa menyimpulkan bahwa kamu tak menginginkan untuk menjadi Queen karena kamu tak yakin dengan kemampuan yang kamu miliki, benar bukan?"

Evelyn sedikit terkejut, kemudian mengangguk.

"Boleh saya tahu mengapa?"

"Maaf, itu adalah hal yang tidak bisa saya ceritakan kepada siapapun bahkan tuan Arthur sekalipun." jawab Evelyn dingin.

Pria ini, dia bahkan hanya tahu namanya saja, mereka juga tak dekat, jadi mengapa dia harus menceritakan rahasianya padanya?

"Maafkan ketidaksopanan saya nona Evelyn." Arthur yang mendengar nada dingin milik Evelyn segera tersadar dan meminta maaf.

Dia terlalu terburu-buru.

Evelyn mengangguk kemudian berjalan pergi.

Arthur menghela nafas, dia melihat punggung Evelyn dan Liana yang perlahan semakin menjauh dan tak lagi terlihat.

Sungguh, gadis yang sangat tak terduga. Benar-benar diluar dugaannya, dia tak menyangka bahwa akan ada seseorang yang akan menolak tawaran untuk menduduki posisi Queen of Camden Organization.

"Wow, dia menolaknya. Luar biasa!" gumam Lili.

"Apakah dia serius menolak tawaran King??" tanya Florence tak percaya.

"Gadis yang tak biasa." ujar Brunos.

"Jadi, King kau yakin akan melepaskan kandidat terkuat Queen seperti itu?" tanya Florence penuh selidik.

Arthur tersenyum, melepaskannya? Tentu saja tidak.

Evelyn memang tak terduga, namun Arthur juga sudah mengantisipasi hal ini. Semuanya sesuai dengan rencananya.

"Orang-orang itu pasti tak akan tinggal diam, mereka akan mulai bergerak." jawab Arthur dengan seringai licik.

Florence merinding di sekujur tubuhnya, Evelyn memang gadis yang tak terduga, namun pria dihadapannya ini lebih tak terduga lagi. Dia merupakan pria yang menakutkan.