Polisi berkacamata yang sok berkuasa dan sempat meremehkan aku yang kini hanya seekor kucing ternyata Kapolresta. Dari Hamidi yang merupakan Kapolsek tempat pembunuhan wanita tunasusila, aku baru tahu jika barisan ruko TKP itu adalah milik istri Kapolresta.
Pantas saja kan, ia turun langsung ke lapangan. Karena mandornya sendiri yang melakukan pembunuhan kepada wanita tunasusila. Kapolresta itu sendiri bernama Dani.
Aku menguping semua pembicaraan ketika Hamidi berbicara dengan Zain dan Karin di atas atap ruko. Dan aku sendiri masih duduk di pembatas atap sambil memperhatikan jalannya pencarian barang bukti yang dibuang tersangka pada tanah kosong penuh belukar di samping ruko.
Dani, Kapolresta berkacamata itu sengaja memimpin langsung tentu saja memiliki motif lain selain ruko itu milik istrinya. Motif lain itu adalah untuk mendapatkan nama karena berhasil menyelesaikan kasus dengan cepat, tapi ternyata peran utamanya diambil alih oleh seekor kucing yang tidak terduga.
