Hari itu kami bertiga mendekati bangunan yang menjadi markas komplotan penyihir karena Zain ingin melihat dari dekat, walau hanya berjarak satu toko. Karin kembali menggendongku. Sebuah penyamaran yang pas, seolah sepasang kekasih yang sedang jalan-jalan sore bersama kucing kesayangan mereka.
Setelah melihat ruko tiga lantai dari samping dalam jarak sepuluh meter paling dekat, Zain memutuskan untuk melihat ruko tiga lantai itu dari belakang. Jalan di belakang barisan ruko dua puluh pintu itu berbentuk huruf E, dengan dikelilingi tembok setinggi dua meter pada bagian belakang.