'Bughh!'
Sudah tak terhitung, beberapa kali nya Lebih memukul wajah orang didepannya kini. "Semua ini salah lo! seandainya lo gak ngusik kehidupan kami, gue yakin kakak pasti gak akan hilang, Bodoh!" Ucap Levin dengan rahang nya yang mengeras.
Laki laki itu adalah Jey, Ia yang tengah babak belur itu hanya tersenyum miring, membiarkan Levin memukul nya tanpa ada perlawanan sedikit pun dari nya.
"Pergi lo dari sini! jangan pernah datang dan temui kakak gue lagi!" Usir Levin.
Levin kalut, khawatir dengan kondisi kakak nya diluar sana. Dari pulang sekolah, kakak perempuannya itu tak pulang ataupun memberi nya kabar. Padahal, hari sudah berganti malam. Levin terlalu menyayangi kakak nya, ia tak mau apapun terjadi pada Aleya.
'Ding dong'
Levin dan laki laki itu menoleh, mendengar suara bel ruang berbunyi dan pintu utama sengaja dibuka para maid yang berjaga didepan. Levin segera menghampiri mereka semua, berharap kakak nya yang pulang.