Chereads / Rahasia dibalik mata / Chapter 19 - Bagian 19

Chapter 19 - Bagian 19

Perlahan Matanya terlelap, Kegelapan menguasai kesadarannya, yang ia lihat terakhir kali hanya sebuah cicak hitam menatapnya tajam.

"Sialan, berani sekali cicak itu menatapi ku tajam, Kalau manusia sudah ku ajak gelud." Gumam Leya lalu tak lama sebuah suara dengkuran halus terdengar dari mulut mungil nya.

"Kak..," Panggil Levin Diluar kamar nya, Leya mendengar nya.tapi, Matanya seperti enggan terbuka.

Perlahan Mata nya terbuka, Sesuatu yang begitu bersinar menerpa luas disetiap sudut ia berdiri, Mungkin jika dilihat nyata, Ruangan ini tidak ada ujung, Hanya ada warna putih disetiap mata nya melirik.

"Tempat apa ini?" Gumam Leya mengerutkan kening memijat nya pelan.

"Akhirnya aku bisa menemui mu." Sahut seseorang dibelakang nya.

Aleya menoleh, Tidak ada siapapun disana. "Tadi apa ya?" Tanya nya sendiri.

"Aku disini Nonna." Bisik orang itu tepat diterimanya.

"Yak!" Leya memekik kaget, ia menatap seseorang disamping nya dengan tatapan galak.

" Siapa kamu?" Tanya aleya Setelah melihat penampilan orang itu, dari ujung sampai ujung semua nya warna putih, Hanya ada warna biru dipakaianya sebagai warna kontras, Apalagi warna kulit dan rambut nya,Putih Semua.

"Aku Ashi." Jawab orang itu.

"Hah..Asu?" Tanya Leya menatap orang didepannya.

"Kamu bilang aku apa!" Orang itu tiba tiba melotot garang.

"Asu?" Tanya Leya sekali lagi dengan polos mengedipkan matanya dua kali.

"Cih," Terlihat orang itu berdecih menatap nya.

"Apa benar kamu Nonna ku?" Kata nya.

"Nonna nonna apa maksud mu..euu..Kamu ini pria atau laki laki? Eh..,Maksud ku laki laki atau wanita?" Tanya balik Leya kebingungan.

"Kamu menganggap saya perempuan?" Orang itu nampak kesal menganggap Leya merasa dia adalah perempuan.

"Lalu apa? Wajah mu seperti laki laki. Tapi, rambutmu berwarna putih lurus dan panjang. Dan..apa yang kamu pakai ditubuh mu?" Tanya Leya merasa Aneh dengan penampilan lawan bicaranya.

"Huh,Aku ini pria sejati! Di dunia ku, Penampilan seperti ini sangat lah fesyenmebel." Sahut nya bangga.

"Hahahahhaahahhaah....Kamu sangat lucu." Leya Tertawa setelah mendengar penuturan Ashi.

"Apa yang kamu tertawalah gadis jelek!" Sahut nya tak terima ditertawakan.

"Aku hanya tertawa mendengar perkataanmu, Kamu bilang apa tadi? Fesyenmebel? Hahahaha...." Leya memegang perut nya sakit terlalu kencang tertawa.

"Dasar Manusia gila! Seriuslah sedikit, Nama ku A-S-H-I, Ingat itu." Ucap nya menekankan Namanya.

"Hemm, Iya iya maafkan aku. Aku hanya ingin memastikan agar tidak salah sebut." Akhir nya Leya berhenti tertawa dan berakhir meminta maap.

Beberapa menit mereka berbincang, Aleya hanya dibuat menganga mendengar penjelasan orang didepannya kini. Ashi terus menerus memaksanya melakukan hal yang Aleya sendiri bingung melakukannya seperti apa.

"Gue gak ngerti lagi harus balas perkataan lo kayak gimana." Sahut Aleya pada akhirnya.

"Bisakah kamu berkata biasa saja? Tak usah memakai bahasa aneh yang kamu ucapkan barusan." Ujar nya bingung.

"Emang gue ngomong apa?" Tanya Aleya polos.

"Gae loh." Jawabnya.

"Aku ingin tertawa.tapi,takut pahala." Ucap Aleya dalam hati menahan tawa agar tak pecah.

"Hemm, Baik lah. Tapi, aku benar benar tak mengerti kenapa kamu bisa ada dalam tubuh ku." Jawab ku menatapnya bingung.

Terlihat dia menghela napas, jika dilihat lihat pria berpenampilan kuno ini sangat lah tampan kalo rambut putih nya dipotong, Pasti akan disangka member boyband korea yang baru saja didebutkan oleh sebuah agensi.

"Aku mendengar ucapan hati mu gadis jelek, tapi sayang nya aku tidak mengerti beberapa bahasa mu." Sahut nya datar melihat ku, Aku hanya cengengesan menanggapinya.

"Akan aku jelaskan sekali lagi Gadis jel-"

"Apa bisa kamu tidak menyempilkan kata JELEK?" Leya menatap datar lawannya.

"Hehe maap kan gadis jel- eh maksudku gadis nakal." Ucap nya.

"Aku bahkan tak nakal sama sekali." Gumamannya berasumsi.

"Kembali ke masalah nya, Aku adalah seorang mahkota Kaisar dinegeriku, Aku dikutuk oleh keluarga ku sendiri karena sudah banyak wanita yang ku nodai demi kepentingan ku sendiri,Awalnya perbuatan ku tidak ada yang memperdulikan, lagi pula siapa yang akan menghukum seorang putra mahkota hanya karena bermain dengan seorang wanita, bahkan wanita wanita itu sendiri yang rela mengangkang didepanku tanpa diupah." Ucap nya terjeda.

"Ternyata dia buaya kekaisaran." Gumam Leya menatap dingin Ashi, Untungnya tak didengar pria itu.

"Aku menjalani kehidupan ku dengan wanita cantik dan sexi disekeliling ku, Aku bermain bukan hanya dengan satu wanita, bahkan dengan pelayan pelayan pribadiku, pada suatu ketika aib ku diketahui seseorang dan menyebarkannya sampai ketelinga Kaisar, Ayahandaku. Semua Warga dan rakyat dinegeriku mengetahui bahwa putra mahkota mereka adalah seorang yang gemar mengotori gadis gadis.Tanpa sepengetahuan ku, Rakyat bersatu untuk melengserkan ku dari putra mahkota, aku menolak. Tapi, Ayahandaku tidak bisa berbuat apa apa, Aku diasingkan dan di hukum dengan sebuah kutukan." Lanjutnya Mulai menunduk sedih.

Aleya bingung dengan situasi ini, Ia saja kebingungan dengan keberadaannya ditempat aneh ini, dan sekarang seorang pria asing tengah curhat masa lalu nya saat menjadi mahkota Kaisar.

"Sekarang Aku tanya, Kutukan apa itu, dan Mau kamu aku melakukan apa?" Tanya Aleya intinya.

"Aku sebenarnya sudah mati karena Meregang nyawa setelah bunuh diri dihutan, Jasad ku sudah membusuk tergantung diatas pohon besar.tapi, jiwa dan kekuatan ku disimpan dalam sebuah Batu giok berwarna hijau laut." Jawabnya.

"Lalu?" Aku Menatap nya tak percaya bahwa dia mati.

"Dan batu giok itu diwariskan turun menurun pada keturunan Kekaisaran, Semua orang menginginkannya. Tapi, hanya orang berdarah Keluarga ku saja yang bisa menaklukkan batu giok itu. Karena keserakahan manusia, semua orang berlomba lomba mendapatkan batu giok itu dan saling membunuh. Keturunan kekaisaran Kami telah lenyap sepenuhnya karena dibantai habis habisan oleh manusia serakah." Ashi bercerita panjang lebar.

"Keinti nya saja, aku lelah kamu tahu?" Leya berdecak sebal.

"Karena keturunan kekaisaran kami telah lenyap, maka tidak ada yang bisa mengendalikan kekuatan Agung milik ku dalam giok itu. Dengan berat hati, aku akan menggabungkan jiwa murni ku yang masih tersisa untuk mu." Jelasnya.

"Hah? Gak! Gak mau!" Aleya menghindar.

"Tapi, Sepertinya Kamu tidak akan bisa menolak. Asal kamu tahu, karena kutukan ini..Jiwa ku tidak bisa bereinkarnasi pada tubuh lain sampai saat ini. Jiwa dan kekuatan ku dikutuk dalam batu giok itu, jika giok itu dipegang oleh tangan yang salah maka dunia akan hancur dengan keserakahan manusia." Ashi.

"Bodo amat." Gumam Aleya didengar Ashi.