"Atas nama Baron!" jawan Bos Besar itu dengan santai.
Zakia pun mengerti, ia segera pergi memesan ruangan VIP untuk Tuan Baron.
Setelah Zakia pergi, Tuan Baron menoleh ke arah Nastya, meraih tangan ramping wanita itu lalu menarinya ke depan.
Dengan pelan dan manis Tuan Baron bertanya, "Nona, kau juga ikut ke ruangan VIP, ya?"
"Maaf, Tuan!" Nastya segera menarik tangannya kembali, tidak ingin Tuan Baron memegang tangannya.
"Di sini, saya masih banyak pekerjaan. Jika saya ikut kalian naik ke lantai atas, saya khawatir, bos saya akan marah!" Nastya beralasan saja, padahal, bosnya tidak akan marah jika ada pelayan yang menemani tamu dan ikut masuk ke dalam ruangan VIP.
Bahkan, jika ada yang ingin mengajaknya keluar pun, itu tidak masalah. Asal sang tamu harus membayar sejumlah uang sebagai uang sewa pelayan klub itu.
Mendengar penolakan Nastya, Tuan Baron tidak berbicara lagi. Ia malah mengambil ponsel dan menghubungi seseorang.
Tidak lama, sambungan terhubung.
