Aksa menyalakan sebatang sigaret tepat setelah ia sampai di rooftop Adhitama. Sebenarnya ia bukanlah orang yang menyukai nikotin manis itu.
Ia hanya sedang setres dan membutuhkan sesuatu untuk meredakan rasa setresnya.
Baru saja ia berbaikan dengan kembarnya, dan sekarang ia harus bersitegang lagi dengan kembarnya.
Semalam saat ia menginap di kediaman Arjuna, setelah sekian lama akhirnya ia bisa melihat adik kecilnya tersenyum dengan penuh kerinduan namun ada raut takut yang tak bisa dihilangkan dari wajah cantiknya.
Aksa merasakan sakit di ulu hatinya melihat adiknya yang sudah lama tidak ia temui itu.
Bahkan saat itu hanya bisa membeku tanpa memeluk adik yang selama ini ia rindukan.
Membuat adiknya berpikir ia tidak ingin menemui Eliyah sampai kapan pun.
Eliyah yang menyadari kebekuan kakak keduanya pun tersenyum masam dan kemudian mengucapkan selamat malam dan berlalu pergi kekamar pribadinya.
Senyum adik kecilnya saat berpamitan terlihat sangat menyesakkan.