"Apa kau mengajak Lexus untuk menemuinya?" tanya Lis, alih- alih menjawab pertanyaan Ramon.
Untuk saat ini, sepertinya dia kehilangan kemampuannya dalam menganalisa situasi dan tidak dapat melihat betapa putra pertamanya sama sekali tidak peduli pada masalah lain, apapun itu, kecuali yang berhubungan dengan istrinya.
Dan pertanyaan Lis baru saja hanya membuat emosi Liam semakin tersulut. Dia lalu menggebrakkan tangannya ke atas meja dan membuat wanita paruh baya di hadapannya ini fokus pada pertanyaan yang dia ajukan.
Bagaimana mungkin seorang ibu bisa berpikir kalau; adalah waktu yang tepat untuk menanyakan hal lain, yang menyangkut kepentingan dirinya sendiri daripada mengkhawatirkan istri dari putranya yang tengah mengandung anak pertama mereka.
Itu sama sekali tidak masuk akal bagi Ramon dan kini kesabarannya mulai habis. Dia tidak memiliki waktu untuk menjawab pertanyaan- pertanyaan sialan mengenai Leon dan Lexus.