"Jadi? Bagaimana dengan kondisi Aileen sekarang? Apakah dirinya dan bayinya baik- baik saja?" tanya Hailee dengan penuh perhatian.
Theodore yang mendengar pertanyaan tersebut mengertakkan gerahamnya dengan kuat. Bukan karena dirinya marah pada Hailee, tapi karena dia merasa begitu bodoh hingga masuk ke dalam perangkap Aileen begitu saja.
Dia seharusnya bersikeras memeriksakan kehamilan Aileen da tidak mempercayainya begitu saja. Bukankah semua bukti sudah jelas mengatakan kalau wanita itu begitu manipulative? Tapi, lagi- lagi Theodore mengabaikan semua tanda yang dia temui dan mengikuti permainannya.
"Theodore?" Hailee memanggil namanya sambil menatap kuku- kuku jemarinya yang lentik dengan malas. Dia tengah menunggu telepon lain, well Hailee masih berharap Ian akan meneleponnya, maka dari itu, kalau Theodore hanya akan membuang- buang waktunya dengan hanya terdiam seperti ini, lebih baik Hailee memutuskan sambungan teleponnya saja.