Satria menopang dagu nya dengan kedua tangan sambil duduk di tepian tempat tidur dengan memasang mimik wajah yang memelas.
Setelah berada di kamar nya, Cowok itu mulai merenungkan tentang ucapan Ibu nya yang berulang kali mengatakan bahwa ia ingin cepat-cepat melihat Satria menikah.
Semenjak mengatakan bahwa ia dan Agesti tidak akan pernah bisa melanjutkan perjodohan itu karena kesepakatan bersama, Bu Lidia tampak gelisah dan berulangkali menanyakan kepada anak semata wayangnya kapan ia akan membawa calon istri. Namun berulangkali juga Satria memberikan jawaban yang tidak sesuai harapan.
Selalu nanti, nanti dan nanti. Jawaban dari Satria membuat Bu Lidia sering mencari cara untuk mendapatkan perhatian anak semata wayangnya agar mau memberikan waktu nya sejenak untuk mengobrol kan masa depan nya bersama sang ibu.