OLIV POV
Aku baru saja keluar dari kelas bersama Agesti dan Wilia. Kami tertawa cekikikan sepanjang koridor kampus saat mengingat momen tadi pagi. Ekspresi wajah Celo yang tugas nya di rampas Agesti demi Wilia membuat kami merasa lucu dan juga kasihan. Cowok itu memang tidak memiliki kemampuan untuk membela dirinya sendiri. Ia bilang kalau apapun akan di lakukan demi membuatku bahagia. Konyol, bahkan Celo rela dirinya di beri hukuman ibu kandung nya sendiri karena tidak mengumpulkan tugas materi presentasi.
Dari jarak sekitar sepuluh meter aku melihat cowok itu berjalan keluar dari arah ruangan dosen. Sesuai perintah, mungkin cowok itu mendatangi Bu Siska untuk mempertanggungjawabkan perbuatannya. Meski ia tidak bersalah, tetapi semua orang menganggapnya bersalah tadi pagi.
Celo berjalan cepat ke arah kami. Agesti dan Wilia belum menyadari kehadiran cowok itu yang berada di depan.
