OLIV POV :
Aku tiba-tiba ingin mencubit punggung tangan ku sendiri saat ini. Saat menyadari diriku duduk bersebelahan di dalam satu mobil yang sama dengan Edro, atau yang sekarang ingin ku ubah nama panggilan nya menjadi Satria, pangeran impianku yang sudah membuat diriku mabuk kepayang sejak kali pertama kami bertemu.
Ini memang bukan yang pertama, kemarin-kemarin Satria juga mengantarku pulang dengan mobil klasik nya. Tapi entah mengapa pengalaman kedua ku ini terasa begitu membuat bahagia. Mungkin karena sebelumnya aku berpikir Satria tidak akan mau mengantarku pulang lagi kalau tidak kepepet seperti kemarin. Ya, Satria bercerita sendiri saat kami di dalam mobil, ia sengaja memberi ruang kepada Lim dan Wilia agar kedua sejoli itu bisa memiliki banyak waktu luang dan mendapatkan kenyamanan seperti dulu lagi. Mungkin, kalau Satria membiarkan ku pulang dengan Wilia saat itu, otomatis ia telah menghancurkan rencana nya sendiri.
