"Sashi, sayang! Kamu kemana aja Nak?"
Bu Maria yang hendak berangkat ke rumah sakit bersama dengan sang suami nya segera menghampiri Sashi yang baru saja turun dari mobil bersama Marley.
Bu Maria memeluk tubuh anaknya dengan perasaan bahagia.
Sementara itu, sang suami, Pak Samuel terus memandangi wajah Marley seolah menuduh adik ipar nya itu sebagai orang yang telah merencanakan hal ini sebelumnya. Pak Samuel memang selalu menyalahkan Marley dalam hal apapun karena kehadiran adik ipar nya di rumah mereka saja sudah salah baginya.
"Sashi, kamu masuk ke dalam, Papih sama Mamih mau bicara sama Om kamu." Ucap sang ayah kepada puterinya.
Sashi menoleh ke belakang, melihat Marley yang sedang menyender di kap mobil nya dengan santai. Cowok itu bahkan masih bisa menaikturunkan alisnya di depan Sashi untuk memberitahu bahwa ia akan baik-baik saja.
Sashi tersenyum lalu menuruti perintah sang ayah untuk masuk ke dalam rumah nya lebih dulu.