WILIA POV
Aku mengajak Lim dan Lukas duduk di sebuah saung bambu tempat biasa para petani berteduh saat mengolah padi. Lukas tampak senang dan langsung duduk di bawah saung bambu tersebut.
Sementara Milo diikatkan di sebuah pohon dekat saung bambu kami agar tidak menggangu kebersamaan kami.
Lukas duduk di antara aku dan Lim memandangi luasnya area persawahan dan menyaksikan indahnya matahari terbenam.
Dibelakang tubuh gempal Lukas, Lim menggenggam erat tangan ku sembari ikut menikmati keindahan alam di depan kami.
Aku tersenyum melihat wajah Lim dari arah samping. Ketampanan nya benar-benar tidak berubah sejak pertama kali kami bertemu.
Aku mengalihkan pandanganku dan menikmati hembusan angin yang cukup kencang menerpa rambut keriting ku yang terurai.
Rasanya aku teringat masa dimana Lim pertama kali mendekati ku sampai akhirnya kami bisa berpacaran.
