WILIA POV
"Aduh, Maaf ya Mbak Celine saya terlambat."
Aku menundukkan wajah ku di depan cewek berambut gulali yang sedang menyajikan sebuah minuman di tempat khusus barista.
Celine menoleh ke arah ku dengan smirknya.
"Pakai seragam kamu, ayo segera mulai bekerja." Titah cewek itu yang segera aku balas dengan anggukan dan berlari masuk ke dapur untuk mengganti pakaian.
Aku sampai di kafe tempat ku bekerja saat pukul 7 lewat 15 menit. Suasana kafe sudah mulai ramai dan beberapa rekan kerja ku yang lain sudah sibuk melayani pelanggan.
Tumben, aku tidak melihat Sylvia di dapur. Sepertinya ia memang tidak berangkat hari ini karena di depan pun aku tidak menemukan Sylvia.
Aku segera berganti pakaian di dalam toilet dan langsung memasang apron barista ku dengan cepat.
Tidak lupa, aku merapikan rambut ku dan menyisir anak rambut yang tidak bisa ku ikat ke belakang agar terlihat lebih rapih.