"Merrick?"
"Beryl? Akhirnya aku menemukanmu." Senyum lega Merrick tidak terkira setelah pencarian berhari-hari demi Beryl yang ingin ditemuinya sejak pergi dari rumahnya.
"Merrick? Apa yang kamu lakukan disini? Dimana nenek?" Beryl yang baru memarkirkan motornya, langsung menghampiri Merrick yang sedang berdiri di luar restoran tempatnya bekerja.
"Beryl, nenek ... sudah meninggal." Beryl menutup mulutnya dengan kedua telapak tangannya. Merrick tampak sangat bersedih.
"Merrick, maafkan aku. Aku ... bukan aku ingin melarikan diri. Aku ... aku hanya tidak ingin menjadi beban kalian. Maafkan aku sekali lagi." Beryl mengusap matanya yang meneteskan air mata. Dia teringat nenek Lana yang sangat baik padanya dan menyayanginya sepenuh hati.
"Sudahlah, nenek sudah bahagia disana. Sekarang, apa kabarmu? Aku ke kota ini berencana untuk melamar pekerjaan dan aku menemukanmu disini." Pria dengan kulit eksotis itu langsung tersenyum malu-malu.